1 KORINTUS 15: 42-45


Demikian pula halnya dengan kebangkitan orang mati. Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan.

Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan.

Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah.

Seperti ada tertulis:"Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup", tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan.
1 Korintus 15: 42-45

Senin, 15 September 2014

( Bab 11 ) RAHASIA PROSES TERJADINYA KESEMBUHAN


11

Rahasia Proses
Terjadinya Kesembuhan

Apabila kita memperhatikan dengan teliti Markus 16:15-18, maka akan memberikan kepada kita tiga hal yang penting yang merupakan kunci terjadinya kesembuhan, yaitu:
(1). Mendengar Injil:
Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan. (ayat 15-16)

Kunci pertama agar terjadi kesembuhan ialah, kita harus terlebih dahulu mendengarkan Injil. Injil adalah berita yang harus diberitakan sebelum kita mendoakan orang sakit. Mengapa? Sebab Injil mendatangkan kuasa Allah yang sangat dahsyat. Pada saat Injil diberitakan, orang-orang yang mendengarnya akan memperoleh iman. Imanlah yang membuat kesembuhan terjadi. Apabila Injil diberitakan, maka Allah pasti akan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda ajaib (Lukas 4:18-19).

(2). Penumpangan Tangan:
Mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit. (ayat 17-18)

Kunci kesembuhan yang kedua adalah penumpangan tangan. 
Ada dua hal yang penting tentang tumpang tangan:

a. Menyalurkan tenaga kesembuhan
Menumpangkan tangan adalah menyalurkan tenaga kesembuhan kepada seseorang yang sedang sakit. Urapan kesembuhan adalah seperti listrik yang ada, tetapi tidak dapat terlihat oleh mata. Listrik hanya dapat disalurkan lewat kabel yang bersifat konduktor (dapat mengalirkan listrik). Demikian pula dengan tangan kita. Bila kita menumpangkan tangan dengan iman, apalagi si penerima mempunyai iman, maka tangan kita menjadi "Kabel" konduktor yang akan menyalurkan kuasa kesembuhan itu.

b. Menyalurkan otoritas
Pernahkah Anda melihat seorang yang berdiri di depan sebuah pesawat dan ia dapat mengatur pergerakan pesawat terbang yang sedang parkir dengan mengangkat tangan yang diberi tanda merah. Mengapa? Karena pesawat yang beratnya ribuan ton tersebut tunduk kepada otoritas orang tersebut. Demikian pula setan sangat takut kepada otoritas yang miliki oleh orang beriman.

Di dalam mendoakan orang sakit, kita perlu menyalurkan otoritas dengan tegas. Ingat gereja mempunyai wibawa (otoritas) yang mengatasi segala pemerintah, penguasa, dan kekuasaan serta kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja melainkan juga di dunia yang akan datang.

Maka Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. Dan Ia mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang. Lukas 9:1-2
Jadi, untuk menyembuhkan penyakit Kristus memberikan murid-murid-Nya dua hal: Tenaga (Urapan) dan Kuasa (Otoritas). Yesus menengking beberapa penyakit oleh sebab ada keterlibatan roh jahat di dalamnya.

(3). Memberi Waktu Untuk Proses Kesembuhan:
Orang sakit itu akan sembuh. (Ayat 18)

Bila bukan oleh roh jahat, kita cukup menumpangkan tangan saja. Dalam Markus 16:18, dikatakan bahwa orang yang telah ditumpang tangan tersebut "akan sembuh," tidak dikatakan "langsung sembuh." Intinya, kesembuhan itu selalu adalah suatu proses.

Kesembuhan dapat terjadi melalui berbagai cara yang ada di antaranya:

1. Tanpa titik kontak langsung (Matius 8:5-13)
2. Doa dan merenungkan firman (Mazmur 107:19-21)
3. Menjamah hamba Tuhan (Lukas 6:19; 8:48)
4. Tumpang Tangan (Markus 16:17-18)
5. Minyak Urapan (Markus 6:12-13; Yakobus 5:14)
6. Melalui benda-benda tertentu 
(Kisah Para Rasul 19:11-12)
7. Dan dengan cara-cara khusus lainnya (Markus 8:23; Yohanes 9:6)

Perintahkan Kesembuhan
(Lukas 9:1-2; Matius 10:1, 7-8)
Semua kesembuhan kepada orang-orang tidak percaya dilakukan dengan cara memerintahkannya, bukan mendoakannya.

• Murid-murid diperintahkan menyembuhkan orang sakit, mentahirkan orang kusta, membangkitkan orang mati, bukan mendoakannya. (Matius 10:8)
• Yesus menghardik demam, bukan mendoakannya. (Lukas 4:38-41)
• Yesus bukan mendoakan perempuan yang 18 tahun sakit punggung, tetapi Ia memberi pernyataan bahwa ia telah sembuh. (Lukas 13:11-13)
• Yesus tidak mendoakan air danau supaya tenang, tetapi Ia memerintahkannya supaya tenang. (Markus 4:39)

Latihan Bertumbuh Dalam Otoritas
Allah seringkali melatih kita, agar kita bertumbuh di dalam otoritas. Ada pendapat yang menyatakan bahwa apabila kita tidak sering-sering menggunakan otoritas kita, maka kita jarang dapat melihat adanya kesembuhan di dalam pelayanan kita. Pergunakanlah terus-menerus, maka kita akan semakin bertumbuh di dalam otoritas kita.


Bersambung: Doa Dan Karunia Kesembuhan




Tidak ada komentar:

Posting Komentar