11
Rahasia Proses
Terjadinya Kesembuhan
Apabila kita memperhatikan dengan teliti Markus 16:15-18, maka akan memberikan kepada kita tiga hal yang penting yang merupakan kunci terjadinya kesembuhan, yaitu:
(1). Mendengar Injil:
Siapa yang percaya dan dibaptis akan
diselamatkan. (ayat 15-16)
Kunci pertama agar terjadi kesembuhan ialah,
kita harus terlebih dahulu mendengarkan Injil. Injil adalah berita yang harus
diberitakan sebelum kita mendoakan orang sakit. Mengapa? Sebab Injil
mendatangkan kuasa Allah yang sangat dahsyat. Pada saat Injil diberitakan,
orang-orang yang mendengarnya akan memperoleh iman. Imanlah yang membuat
kesembuhan terjadi. Apabila Injil diberitakan, maka Allah pasti akan meneguhkan
firman itu dengan tanda-tanda ajaib (Lukas 4:18-19).
(2). Penumpangan Tangan:
(2). Penumpangan Tangan:
Mereka
akan meletakkan tangannya atas orang sakit. (ayat 17-18)
Kunci kesembuhan yang kedua
adalah penumpangan tangan.
Ada dua hal yang penting tentang
tumpang tangan:
a. Menyalurkan tenaga kesembuhan
Menumpangkan tangan adalah menyalurkan tenaga kesembuhan kepada seseorang yang sedang sakit. Urapan kesembuhan adalah seperti listrik yang ada, tetapi tidak dapat terlihat oleh mata. Listrik hanya dapat disalurkan lewat kabel yang bersifat konduktor (dapat mengalirkan listrik). Demikian pula dengan tangan kita. Bila kita menumpangkan tangan dengan iman, apalagi si penerima mempunyai iman, maka tangan kita menjadi "Kabel" konduktor yang akan menyalurkan kuasa kesembuhan itu.
b. Menyalurkan otoritas
Pernahkah Anda melihat seorang yang berdiri di depan sebuah pesawat dan ia dapat mengatur pergerakan pesawat terbang yang sedang parkir dengan mengangkat tangan yang diberi tanda merah. Mengapa? Karena pesawat yang beratnya ribuan ton tersebut tunduk kepada otoritas orang tersebut. Demikian pula setan sangat takut kepada otoritas yang miliki oleh orang beriman.
Di dalam mendoakan orang sakit, kita perlu menyalurkan otoritas dengan tegas. Ingat gereja mempunyai wibawa (otoritas) yang mengatasi segala pemerintah, penguasa, dan kekuasaan serta kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja melainkan juga di dunia yang akan datang.
Menumpangkan tangan adalah menyalurkan tenaga kesembuhan kepada seseorang yang sedang sakit. Urapan kesembuhan adalah seperti listrik yang ada, tetapi tidak dapat terlihat oleh mata. Listrik hanya dapat disalurkan lewat kabel yang bersifat konduktor (dapat mengalirkan listrik). Demikian pula dengan tangan kita. Bila kita menumpangkan tangan dengan iman, apalagi si penerima mempunyai iman, maka tangan kita menjadi "Kabel" konduktor yang akan menyalurkan kuasa kesembuhan itu.
b. Menyalurkan otoritas
Pernahkah Anda melihat seorang yang berdiri di depan sebuah pesawat dan ia dapat mengatur pergerakan pesawat terbang yang sedang parkir dengan mengangkat tangan yang diberi tanda merah. Mengapa? Karena pesawat yang beratnya ribuan ton tersebut tunduk kepada otoritas orang tersebut. Demikian pula setan sangat takut kepada otoritas yang miliki oleh orang beriman.
Di dalam mendoakan orang sakit, kita perlu menyalurkan otoritas dengan tegas. Ingat gereja mempunyai wibawa (otoritas) yang mengatasi segala pemerintah, penguasa, dan kekuasaan serta kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja melainkan juga di dunia yang akan datang.
Maka
Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada
mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit.
Dan Ia mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan
orang. Lukas 9:1-2
Jadi, untuk menyembuhkan penyakit Kristus
memberikan murid-murid-Nya dua hal: Tenaga (Urapan) dan Kuasa (Otoritas). Yesus
menengking beberapa penyakit oleh sebab ada keterlibatan roh jahat di dalamnya.
(3). Memberi Waktu Untuk Proses Kesembuhan:
(3). Memberi Waktu Untuk Proses Kesembuhan:
Orang
sakit itu akan sembuh.
(Ayat 18)
Bila bukan oleh roh jahat, kita cukup menumpangkan
tangan saja. Dalam Markus 16:18, dikatakan bahwa orang yang telah ditumpang
tangan tersebut "akan sembuh," tidak dikatakan "langsung
sembuh." Intinya, kesembuhan itu selalu adalah suatu proses.
Kesembuhan dapat terjadi melalui berbagai cara
yang ada di antaranya:
1. Tanpa titik kontak langsung (Matius 8:5-13)
2. Doa dan merenungkan firman (Mazmur 107:19-21)
3. Menjamah hamba Tuhan (Lukas 6:19; 8:48)
4. Tumpang Tangan (Markus 16:17-18)
5. Minyak Urapan (Markus 6:12-13; Yakobus 5:14)
6. Melalui benda-benda tertentu (Kisah Para Rasul 19:11-12)
7. Dan dengan cara-cara khusus lainnya (Markus
8:23; Yohanes 9:6)
Perintahkan Kesembuhan
(Lukas 9:1-2; Matius
10:1, 7-8)
Semua kesembuhan kepada orang-orang tidak percaya dilakukan dengan cara memerintahkannya, bukan mendoakannya.
Semua kesembuhan kepada orang-orang tidak percaya dilakukan dengan cara memerintahkannya, bukan mendoakannya.
• Murid-murid diperintahkan
menyembuhkan orang sakit, mentahirkan orang kusta, membangkitkan orang mati,
bukan mendoakannya. (Matius 10:8)
• Yesus menghardik demam, bukan mendoakannya. (Lukas 4:38-41)
• Yesus bukan mendoakan perempuan yang 18 tahun sakit punggung, tetapi Ia memberi pernyataan bahwa ia telah sembuh. (Lukas 13:11-13)
• Yesus tidak mendoakan air danau supaya tenang, tetapi Ia memerintahkannya supaya tenang. (Markus 4:39)
Latihan Bertumbuh Dalam Otoritas
Allah seringkali melatih kita, agar kita bertumbuh di dalam otoritas. Ada pendapat yang menyatakan bahwa apabila kita tidak sering-sering menggunakan otoritas kita, maka kita jarang dapat melihat adanya kesembuhan di dalam pelayanan kita. Pergunakanlah terus-menerus, maka kita akan semakin bertumbuh di dalam otoritas kita.
• Yesus menghardik demam, bukan mendoakannya. (Lukas 4:38-41)
• Yesus bukan mendoakan perempuan yang 18 tahun sakit punggung, tetapi Ia memberi pernyataan bahwa ia telah sembuh. (Lukas 13:11-13)
• Yesus tidak mendoakan air danau supaya tenang, tetapi Ia memerintahkannya supaya tenang. (Markus 4:39)
Latihan Bertumbuh Dalam Otoritas
Allah seringkali melatih kita, agar kita bertumbuh di dalam otoritas. Ada pendapat yang menyatakan bahwa apabila kita tidak sering-sering menggunakan otoritas kita, maka kita jarang dapat melihat adanya kesembuhan di dalam pelayanan kita. Pergunakanlah terus-menerus, maka kita akan semakin bertumbuh di dalam otoritas kita.
Bersambung: Doa Dan Karunia Kesembuhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar