1 KORINTUS 15: 42-45


Demikian pula halnya dengan kebangkitan orang mati. Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan.

Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan.

Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah.

Seperti ada tertulis:"Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup", tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan.
1 Korintus 15: 42-45

Jumat, 12 September 2014

( Bab 9 ) KUASA KESEMBUHAN ILAHI


9
Kuasa Kesembuhan Ilahi

Kuasa lain yang bekerja saat Kerajaan Surga berinvasi adalah kuasa kesembuhan. Adanya kesembuhan adalah salah satu tanda hadirnya Kerajaan Allah dalam hidup seseorang. Ke mana pun Yesus mengutus murid-murid-Nya, Ia memerintahkan mereka untuk melakukan pelayanan kesembuhan di dalam pemberitaan Kerajaan Allah. Lukas 9:1-2

Pada waktu Kristus di dunia, kesembuhan dan pemberitaan Kerajaan Allah adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Hari-hari ini kesembuhan dan mujizat sangatlah jarang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Kita hanya melihat kesembuhan Ilahi di dalam acara-acara kebaktian kebangunan rohani. Kesembuhan Ilahi dan mujizat seolah-olah hanyalah monopoli para penginjil "besar" yang mengadakan Kebaktian Kebangunan Rohani.

Banyak orang percaya tidak menyadari bahwa setiap anggota Kerajaan Allah diberi otoritas dan kekuatan untuk menyembuhkan orang sakit, mengusir setan dan untuk memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kristus memerintahkan murid¬-murid-Nya bukan hanya pergi dan menjadikan segala bangsa murid-Nya, dan membaptiskan mereka, tetapi juga harus “Mengajarkan mereka untuk melakukan segala sesuatu yang telah diperintahkan kepada murid-murid-Nya" Matius 28:19-20



Salah satu tugas yang diberikan Kristus kepada kedua belas rasul-rasul-Nya adalah menyembuhkan orang-orang sakit (Matius 10:1, 7-8). Jadi, tugas untuk menyembuhkan orang sakit, mengusir setan, mendemonstrasikan Kerajaan Allah dengan kuasa adalah tugas setiap orang percaya (Markus 16:15-20) Memang di dalam konteks tubuh Kristus atau kejemaatan, pelayanan kesembuhan bukanlah berlaku bagi semua orang percaya, tetapi di dalam konteks pemberitaan Kerajaan Allah semua orang percaya diberikan tugas tersebut.

Maka Yesus memanggil kedus belas murid-murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. Dan Ia mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang,

Lalu pergilah mereka dan mereka mengelilingi segala desa sambil memberitakan Injil dan menyembuhkan orang sakit di segala tempat.
Lukas 9:1-2,6


Perjanjian Kesembuhan Dan Mujizat

Kesembuhan Adalah Sebuah Perjanjian.
Kesembuhan dan mujizat bukan hanya kehendak Allah, tetapi lebih dari hal itu. Sesuatu yang dikehendaki belum tentu dilaksanakan. Contoh: Saya saat ini sangat ingin menolong seseorang, tetapi saya sedang sibuk menulis buku. Tetapi kalau saya sudah terikat harus menolong seseorang, maka itu sangatlah berbeda. Berkehendak itu kurang pasti, tetapi berkehendak karena sudah terikat janji itu lebih pasti. Allah bukan hanya berkehendak untuk menyembuhkan kita, tetapi Ia telah terikat janji untuk menyembuhkan kita.

Di dalam Kitab Keluaran, ada sebuah pola perjanjian tentang berkat dan kesembuhan. Di sini Allah berjanji untuk memberikan kesembuhan kepada kita apabila kita hidup beribadah kepada-Nya (Keluaran 23:25-26). Sebuah perjanjian adalah suatu ikatan yang
mempertaruhkan nama baik Allah.

Sebab: Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya? Bilangan 23:19


Allah itu setia dan mustahil Ia melalaikan Perjanjian-Nya. Allah pasti akan menyembuhkan dan memberkati kita dalam segala hal, kalau kita mengerjakan bagian kita, yaitu beribadah kepada TUHAN

Telah Dibayar Lunas

Allah memberikan kesembuhan bukan hanya karena Ia harus melakukan kesembuhan bagi kita, tetapi karena Ia telah membayar lunas. Itu adalah sama seperti seorang Bapa, yang telah membelikan makanan pada anaknya. Makanan itu telah dibayar lunas. Alangkah sedih hatinya kalau anaknya tidak mau memakan makanan itu karena anaknya tidak percaya bahwa makanan tersebut telah dibayar lunas. Begitu juga banyak orang Kristen pada hari-hari terakhir ini yang tidak percaya kepada kesembuhan dan mujizat karena mereka tidak percaya bahwa yang dibayar Yesus di kayu salib adalah termasuk untuk kesembuhan ilahi.

Marilah kita lihat apa kata Alkitab. Dalam Matius 8:16-17.
(16)Menjelang malam dibawalah kepada Yesus banyak orang yang kerasukan setan dan dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh itu dan menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit.

Di dalam ayat ini dikatakan bahwa Yesus menyembuhkan orang-orang sakit. Lalu ayat selanjutnya menjelaskan mengapa Yesus menyembuhkan orang sakit.
(17) Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: 'Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita,

”penyakit kitalah yang ditanggungnya,
dan kesengsaraan kita yang dipikulnya,”
Yesaya 53:4

Jadi penebusan Kristus adalah untuk semua penyakit-penyakit dan kelemahan-kelemahan kita. Kesembuhan adalah suatu pertukaran yang telah selesai dilakukan oleh Yesus Kristus. Telah dibayar lunas. Siapakah yang dapat menikmatinya? Hanya orang-orang yang percaya kepada kebenaran tersebut.
Sesuatu yang telah dibayar oleh Yesus Kristus adalah sesuatu yang telah menjadi milik kita.

Hanya Berdasarkan Iman
Kalau begitu apakah syarat untuk memperoleh kesembuhan di dalam Perjanjian Allah? Sama seperti keselamatan diperoleh melalui iman, maka begitu pula kesembuhan. Tidak ada kunci lain, kecuali iman.
(Ibrani 11:1)

Jadi bagaimana sekarang, apakah Ia yang menganugerahkan Roh kepada kamu dengan berlimpah-limpah dan yang melakukan mujizat di antara kamu, berbuat demikian karena kamu melakukan hukum Taurat atau karena kamu percaya kepada pemberitaan Injil? 
Galatia 3:5

Mujizat terjadi bukan karena kita taat kepada Hukum Taurat, tetapi karena kita percaya kepada pemberitaan Injil. Mujizat terjadi bukan karena usaha kita di dalam perbuatan baik (Hukum Taurat), tapi karena percaya kepada pemberitaan Injil. Jadi, berita Injil bukanlah hanya berita tentang pengampunan dosa saja, tapi termasuk berita tentang kesembuhan dan mujizat. 



Beribadahlah kepada
TUHAN dengan sukacita,
datanglah ke hadapan-Nya
dengan sorak-sorai!
Janganlah hendaknya
kerajinanmu kendor,
biarlah rohmu menyala-nyala
dan layanilah Tuhan.
Mazmur 100:2, Roma 12:11



Tidak ada komentar:

Posting Komentar